Pada Rabu 16 Juli 2025 mahasiswa Arsitektur Universitas Negeri Yogyakarta mengunjungi Andyrahman Architect di Sidoarjo Jawa Timur. Kunjungan ini dilaksanakan sebagai bagian dari pembelajaran lapangan untuk mendalami dan mengenali lebih dekat terkait praktik arsitektur profesional di Indonesia yang menggabungkan kearifan lokal dan eksperimen material yang dikembangkan Andyrahman.

Kunjungan diterima di studio Andyrahman yang asri, dan pada kesempatan pertama Andy Rahman selaku salah satu Prinsipal Arsitek memaparkan filosofi dan pendekatan desain yang digalinya dari budaya Nusantara terutama dalam ekspresi keruangan, ekspresi bentuk, penggunaan ornamen, dan eksplorasi material lokal terutama bata merah. Andy juga menjelaskan tentang identitas desainnya yang banyak memfokuskan pada pengembangan arsitektur berkelanjutan melalui pengolahan material murah, bersifat lokal,  daur ulang dan penggunaan material lokal yang diinstalasi dengan pendekatan arsitektur ketukangan yang menurutnya menjadi kekuatan arsitektur Indonesia. 

Dalam kesempatan ini, mahasiswa diajak melihat proses kerja studio yang kolaboratif dan membuka kesempatan tim untuk melakukan eksplorasi kreatif. Mahasiswa juga berkesempatan mengunjungi salah satu karya ikonik Andyrahman, masjid lego, yang menjadi statemen arsitektural yang menegaskan bahwa material lokal seperti bata merah dapat ditampilkan dalam ekspresi yang modern dan estetis.

Mahasiswa berkesempatan menggali pemahaman baru pentingnya konteks lokal dalam berarsitektur dalam  kunjungan lapangan kali ini. Desain Andyrahman menunjukkan bahwa arsitektur tidak hanya merepresentasikan bentuk semata, tetapi menjadi media efektif untuk menyampaikan pesan dan gagasan tentang identitas, budaya, karakter, dan keterikatannya pada konteks sekitar. Eksplorasi dan pemanfaatan material lokal yang dilakukannya membuka pengetahuan baru bagaimana menghasilkan desain fungsional estetis dari bahan-bahan yang sederhana. Pengalaman ini sangat berharga karena mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan teknis dan konseptual, tetapi juga penguatan dan motivasi untuk terus memgeksplorasi identitas arsitektur Indonesia.